Cari Blog Ini

Jumat, 11 Juni 2010

LOMBA Menulis ke jerman?? MAU??

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman dengan dukungan dan fasilitasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin serta turut didukung juga oleh Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4), mengundang para pelajar Indonesia di seluruh dunia untuk mengirimkan karya tulis terkait energi dan energi terbaharukan di dalam kegiatan Student Paper Contest – Renews 2010. Student Paper Contest – Renews 2010 merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi Energi Terbaharukan yang akan diselenggarakan di Berlin, 12 – 13 Oktober 2010.

Kegiatan Renews 2010 yang bertemakan “Menuju implementasi pemanfaatan energi terbaharukan yang berkelanjutan di Indonesia“, bertujuan untuk (1) Menjembatani, mengkomunikasikan dan menyebarkan berbagai informasi terkait energi terbaharukan antara Indonesia dan Jerman, dan (2) Meningkatkan kualitas dan potensi pelajar-pelajar Indonesia di Jerman. Renews 2010 juga mendapat perhatian dan arahan dari Dewan Energi Nasional (DEN) RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI.

Partisipasi rekan2 ditunggu untuk berkontribusi secara ilmiah dalam konteks energi terbaharukan di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut dan aturan pengiriman karya tulis, silahkan membuka bagian "Student Paper Contest" di: http://www.renews2010.de/

Mohon informasi ini dapat diteruskan kepada teman2 pelajar/mahasiswa Indonesia di dalam dan luar negeri. Terima kasih.

Thursday, 29 April 2010 07:23
Direktorat Kemahasiswaan IPB menginformasikan bahwa IPB mendapatkan kesempatan untuk mahasiswanya ke Chiang Mai University Thailand, dalam rangka The 17th Tri University International Joint Seminar and Symposium 2010 dengan mempresentasikan karya ilmiah mahasiswa. Topik yang akan dibahas dalam kegiatan tersebut meliputi aspek population, Food, energy, Environment plus Communication, Communication and Sustainable Development. Pelaksanaan ini akan berlangsung pada 10-13 November 2010 di Chiang Mai University Thailand.
Kepada Mahasiswa yang berminat diminta untuk menyampaikan abstrak karya tulis karya sendiri dalam bahasa inggris, dan diserahkan kepada Direktorat Kemahasiswaan IPB paling lambat tanggal 26 Mei 2010.
Untuk penjelasan secara rinci tentang kegiatan tersebut ,maka Dit. Kemahasiswaan mengadakan pertemuan dengan mahasiswa yang berminat pada :
Hari/Tanggal : Jum'at, 30 April 2010
Pukul : 10.00-11.30
Tempat : Ruang Sidang Student Center Kampus IPB Darmaga

Atas Perhatian dan Kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.

LOMBA PPRI

Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia ke-9
________________________________________
http://kompetisi.lipi.go.id/ppri9/ »

Kerjasama antara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan AJB Bumiputera 1912.
Bidang Lomba:
1. Bidang Ilmu Pengetahuan Alam
2. Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
3. Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik
PERSYARATAN
1. Karya tulis dan karya cipta harus dari hasil penelitian peserta.
2. Peserta berusia 20-24 tahun terhitung pada tanggal 30 Oktober 2010 dan masih belum lulus program Strata I.
3. Diwajibkan melampirkan riwayat hidup yang diketahui oleh orangtua/wali dan Kepala Sekolah/Dekan, cantumkan alamat yang mudah dipahami (No, telp, HP, faksimile, atau e-mail).
4. Karya tulis yang dikirimkan 1 (satu) asli dan disertai 3 (tiga) rangkap salinan/foto copy dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba ilmiah tingkat nasional lainnya. Disertai rekomendasi dari Kepala Sekolah / Dekan, inti sari hasil penelitian dan contoh (bila ada) penelitian/alat peraga hasil cipta/prototype untuk disajikan dihadapan Dewan Juri. Diketik dengan jarak 1 ½ spasi, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Maksimum 20 hal dengan font Arial, size 11 dan diterima paling lambat 9 Oktober 2010 (stempel pos).
6. Peserta adalah perseorangan/kelompok.
7. Khusus bagi peserta kelompok yang akan dipanggil sebagai finalis hanya seorang (peneliti utama) untuk menyajikan karya tulis yang diperlombakan. Nama pertama dari susunan kelompoknya adalah sebagai peneliti utama. Bila peneliti utama berhalangan hadir, dapat diwakilkan oleh seorang anggota dengan persetujuan kelompoknya. Jumlah anggota kelompok maksimal 3 orang (termasuk peneliti utama).
8. Bagi finalis yang terpilih wajib menyerahkan softcopy karya tulis dalam bentuk CD kepada panitia pada saat registrasi.
9. Presentasi hasil penelitian oleh finalis dalam bentuk Power Point atau program sejenis yang dapat ditayangkan melalui LCD.
10. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat menyurat dengan Dewan Juri

Lomba mahasiswa 2010

Lomba Penelitian Ilmiah Mahasiswa Tahun 2010
Kegiatan Lomba Penelitian Ilmiah Mahasiswa 2010 akan segera diselenggarakan pada 12 Juli 2010 dengan melibatkan para Akademisi, Pakar Keolahragaan dan Mahasiswa. Pendaftaran Lomba Penelitian Ilmiah Mahasiswa 2010 dimulai sejak tanggal 1 Mei 2010. Karya Ilmiah yang dinyatakan sebagai Karya Ilmiah Terbaik akan dimaanfaatkan sebagai bahan pertimbangan inovasi dan pemikiran dalam Kebijakan Pengembangan Produk Industri Olahraga di tanah air, dalam rangka mengantisipasi competitiveness Industri Olahraga Nasional dan Internasional serta Pemberlakukan ACFTA, khususnya dalam Pengembangan Produk Industri Olahraga. Ketentuan Lomba, Persyaratan Materi dan Waktu serta Tempat secara lebih detail dapat dilihat pada Brosur di Web Site Kemenpora. Untuk Pendaftaran dapat dilakukan pada Jam Kerja dengan menghubungi Saudara Paiman 0813 2838 2158 dan Saudari Dwi 0813 1942 3331
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, melalui Deputi Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga akan mengadakan LOMBA PENELITIAN ILMIAH OLAHRAGA MAHASISWA TAHUN 2010 yang akan melibatkan para Akademisi, Pakar Keolahragaan dan Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi.
Perkembangan Dunia Industri Olahraga yang semakin pesat, membutuhkan strategi agar industri olahraga nasional dapat competitiveness dan sustainable dengan kondisi pasar industri olahraga nasional dan internasional. Salah satu strategi pembangunan keolahragaan nasional adalah melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang inovatif dan terkonsep dalam rangka mencapai target MDG’s dan National Character Development, khususnya dalam Pembudayaan Olahraga.
Pengembangan Industri Olahraga Indonesia terkait dengan Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi dan Olahraga Prestasi akan memasuki era baru dengan meningkatnya pasar industri olahraga Asia. Indonesia memiliki potensi Industri Olahraga yang potensial meliputi alam, sumber daya manusia, prospek pertumbuhan ekonomi 7% dan jaringan produsen, distributor dan user yang sangat potensial. Dengan factor-faktor tersebut di atas Industri Olahraga Nasional diharapkan dapat memberikan kontribusi sebesar 1% terhadap GDP dan 5% terhadap perekonomian negara.
Indonesia memiliki potensi untuk mengadakan Sport Good’s Show dan Sport Facilities and Lifestyle Expo terbesar di Asia Tenggara dengan sinergitas antara industri olahraga dan prestasi olahraga dengan dimensi franchise dan entertainment. Aspek Pendanaan Industri Olahraga melalui pengembangan pembiayaan berbasis UMKM, FDI dan Sukuk Ritel Syariah yang dikembangkan Departemen Keuangan, merupakan peluang bisnis industri olahraga dan sarana pembentukan entrepreneur muda olahraga. Berdasarkan data dan analisis tersebut di atas maka Riset terhadap Sport Industry sangat dibutuhkan dalam Pengembangan Industri Olahraga Nasional dalam rangka Penetrasi Industri Olahraga Indonesia ke Pasar Internasional.
Berikut Ketentuan Lomba, Persyaratan Materi dan Waktu serta Tempat.
A. Ketentuan Lomba
1. Khusus bagi pemenang nomor 1 lomba penelitian ilmiah tahun 2009 tidak diperkenankan mengikuti lomba.
2. Peserta lomba wajib menyertakan abstaksi dan daftar pustaka
3.Peserta lomba penelitian ilmiah tahun 2010 adalah mahasiswa usia maksimal 24 tahun dan bekewarnegaraan Indonesia
4. Penelitian ilmiah dapat ditulis secara perorangan atau kelompok karya ilmiah kelompok diajukan atas nama kelompok (maksimal 4 orang), diketik dengan jarak 1,5 spasi menggunakan kertas HVS A4/Kuarto dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, ditulis minimal 25 halaman termasuk lampiran
5. Penelitian ilmiah yang dikirim harus asli disertai 3 (tiga) rangkap salinan (hardcopy/softcopy) dan akan menjadi milik panitia yang dapat disebarluaskan melalui media massa untuk kepentingan penelitian lanjutan maupun publikasi.
6. Para finalis akan diundang untuk mempresentasikan penelitian ilmiahnya dengan membawa : Foto ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar Fotocopy kartu mahasiswa sebanyak 3 lembar Fotocopy Akta Kelahiran Surat Keteranan dari Dekan/Ketua Jurusan
7. Para finalis diwajibkan membawa materi presentasi berupa lembaran transparan atau flash disk / CD yang merupakan intisari hasil penelitian serta membawa contoh hasil penelitiannya maupun alat peraga hasil ciptaannya.
8. Para Finalis yang tidak hadir pada saat presentasi dinyatakan gugur sebagai finalis dan keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.
B. Persyaratan Materi
1. Ruang lingkup penelitian ilmiah mencakup seluruh kegiatan industri olahraga yang dapat berupa prasarana dan sarana yang di produksi dan pelayanan jasa (diperjualbelikan atau disinergikan untuk masyarakat).
2. Penelitian ilmiah harus sesuai dengan penelitian dan dilaksanakan dengan metode ilmiah, ditulis dengan kaidah penulisan ilmiah.
3. Hasil penelitian dan gagasan konseptual (kajian teoritis) atau hasil penelitian kajian tertulis yang berbentuk prasarana dan sarana yang dapat diproduksi dan pelayanan jasa kepada masyarakat.
4. Penelitian ilmiah berisi gagasan yang kreatif untuk mendorong tumbuh kembangnya industri olahraga.
5. Tulisan didukung oleh data dan informasi yang dapat dipercaya bukan jiplakan dan duplikasi dari karya ilmiah sebelumnya, serta belum pernah diikutsertakan dalam lomba penelitian ilmiah tingkat nasional dan internasional.
C. Waktu dan Tempat
1. Lomba Penelitian ilmiah mahasiswa tahun 2010 diselenggarakan di Jakarta
2. Pendaftaran dan pengiriman dan penelitian ilmiah dimulai pada tanggal 1 Mei 2010 dan ditutup pada tanggal 9 Juli 2010 (cap pos).
3. Seleksi dewan juri dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2010
4. Pengumuman finalis akan dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2010
5. Pemanggilan finalis 2 – 3 Agutus 2010
6. Pengumuman pemenang tanggal 3 Agustus 2010
7. Pemenang juara 1,2,3 dan harapan 1,2,3 akan mendapatkan hadian berupa uang tunai dan piagam dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta bingkisan menarik lainnya.
8. Penyerahan hadiah dilaksanakan pada peringatan Hari Olahraga Nasional 2010

Penelitian dikirim ke ;
Asisten Deputi Pengembangan Produk Industri Olahraga Deputi Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Gedung Graha Pemuda, Lantai 7 JL. Gerbang Pemuda No.3, Senayan, Jakarta Pusat
Contact Person : Paiman 081328382158 dan Dwi 081319423331

Greenhouse di Cikabayan

Kunjungan Ke Greenhouse di Kebun Percobaan Cikabayan
Bahan dan Metode
Dalam kunjungan kali ini, kami berkunjung ke areal greenhouse yang ada di kebun Cikabayan, disana kami mempelajari tipe greenhouse, struktur kerangka greenhouse, alat yang ada didalam greenhouse, jenis tanaman yang ada di greenhouse, serta media tanam untuk greenhouse.
Hasil dan Pembahasan
a. Pengenalan greenhouse
Dalam konteks budidaya tanaman, pengertian greenhouse adalah struktur lingkungan yang tertutup oleh bahan transparan tembus cahaya dengan memanfaatkan radiasi surya untuk prtumbuhan tanaman. Bangunan untuk produksi tanaman umum disebut greenhouse atau rumah kaca atau rumah tanaman. Istilah terakhir muncul sejak pembangunan greenhouse tidak lagi menggunakan kaca, tetapi juga plastik dan fiberglass dengan alasan teknis maupun ekonomi.
Rumah kaca umumnya dibangun di wilayah subtropis dan wilayah dengan empat musim. Bangunan ini diperlukan agar kegiatan bercocok tanam dapat dilakukan ketika temperatur cuaca mematikan bagi tanaman pertanian. Green house merupakan alat pelindung tanaman secara tertutup dari bahan yang terbuat dari plastik atau bahan lainnya berbentuk kasa maupun bahan berlubang, yang mana bahan tersebut diletakkan menyelubungi suatu bahan tanaman dengan ketinggian tertentu sehingga diperoleh iklim basah dan hangat serta bebas dari stress yang menyebabkan pertumbuhan tanaman.
b. Bentuk greenhouse
Di Kebun Percobaan Cikabayan terdapat 26 Greenhouse. Untuk greenhouse no. 8 di Cikabayan, atapnya dinaikkan setinggi 75 cm, hal ini bertujuan untuk menurunkan suhu, yakni sebesar kurang lebih 60C. Harga satu bangunan greenhouse mencapai Rp 500.000.000. Bangunan greenhouse di Kebun Percobaan Cikabayan tersusun linear. Hal ini sebenarnya tidak baik karena sirkulasi udara tidak optimal. Seharusnya greenhouse tersusun zig-zag agar angin dapat bersirkulasi dengan baik. Suhu di dalam greenhouse lebih tinggi dibandingkan dengan suhu lingkngan. Hal ini disebabkan karena perubahan radiasi surya yang asuk (gelombang pendek) yang memanaskan permukaan dalam greenhouse dan selanjutnya permukaan dalam greenhouse memancarkan kembali dalam gelombang panjang. Oleh atap greenhouse gelombang pajang ini tidak diteruskan, melainkan dipantulkan kembali ke dalam greenhouse.
Di kebun percobaan Cikabayan terdapat dua jenis bangunan greenhouse, yaitu single pan dan single pan connecter. Untuk daerah tropis, jenis single pan sangat dianjurkan karena panas di dalam greenhouse tersebar merata. Greenhouse di Kebun Percobaan Cikabayan berukuran 8 m X 20 m. Teknologi greenhouse yang ada disana sudah sangat moderen. Semua terkontrol secara otomatis.
c. Komoditi tanaman
Tanaman yang dibudidayakan didalam greenhouse ini adalah tanaman tomat, mangga, dan jambu air. Ketiga jenis komoditi ini amat digemari oleh masyarakat Indonesia.
d. Budidaya dalam greenhouse
Dalam budidaya Greenhouse faktor kebersihan merupakan hal yang utama, sebab jika kebersihan dari tanaman tersebut tidak terjaga, maka dikhawatirkan serangan patogen dapat menyerang tanaman dan greenhouse tidak dapat digunakan untuk budidaya tanaman.
e. Drip Irrigation dan pemupukan
Pada pemupukan dan penyiraman 200cc/hari dengan menggunakan alat emitter yang berupa saluran yang meyemprotkan air dalam jumlah yang sama. Dan pada greenhouse ini terdapat kipas angina yang cukup besar berfungsi untuk menurunkan suhu dan menaikkan Rh (kelembaban). Sementara itu, pada greenhouse yang ada pada no. 7 terdapat dua tangki air dan dua tangki pupuk, proses pencampuran air dan pupuk meliputi :
1. Air masuk kedalam sand filter, yang berfungsi untuk memisahkan kotoran/logam-logam kecil sehingga tidak berpotensi untuk meracuni tanaman.
2. Dilanjutkan kepada proses disk filter (kumpulan piringan)
3. Solenoid
4. Fertilizer inductor
5. Apabila tekanan masuk dan keluar sama sehingga filter selalu dalam keadaan bersih.
Greenhouse yang dibangun di wilayah tropis umumnya tidak melindungi tanaman dari temperatur udara luar. Hal ini karena konstruksi tembok yang tidak kedap udara dan atap yang berventilasi, memungkinkan udara panas naik dan keluar dari greenhouse. Namun greenhouse ini dapat melindungi tanaman dari hujan dan serangan hama.
f. Syarat Greenhouse di daerah tropis
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bila kita bermaksud mendirikan green house didaerah tropis. Hal ini sangat erat kaitannya dengan investasi, pertimbangan pemasaran, pengadaan sarana produksi, infrastruktur serta industri pengolahan dan pemasarannya.Sehingga pembuatan green house ini tidak bisa dilakukan sembarangan tanpa pertimbangan.
Adapun beberapa lokasi ideal yang dapat dijadikan tempat green house harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya :
1. Intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi pada musim hujan,
2. Suhu yang cukup dan mendukung, dalam arti tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin,
3. Dekat dengan pusat keramaian/pasar,
4. Dekat sumber air yang baik dan cukup sepanjang tahun,
5. Dekat dengan instalasi listrik,
6. Tempatnya harus datar tidak boleh mempunyai kemiringan
7. Tanah yang digunakan merupakan tanah yang tidak bergerak dan terakhir
8. Dekat dengan sarana penunjang seperti kantor, laboratorium, jalan besar (mudah dijangkau kendaraan) untuk mempermudah pengawasan dan penggunaannya.
Tipe Green House
Type green house untuk daerah tropis dibedakan berdasarkan bentuk bangunan atau desainnya. Bentuk atau desain ini selain berpengaruh pada kekuatan struktur juga sangat berpengaruh pada kondisi mikroklimat di dalam green house. Secara umum desain green house untuk daerah tropis berbeda dengan desain di daerah empat musim maupun subtropis. Kecuali, desain green house yang memang dibuat khusus seperti untuk penanaman planlet, induksi akar atau pembuatan stek.
Pada dasarnya greenhouse dapat dibagi ke dalam 3 type, yaitu :
1. tipe tunnel
2. tipe piggy back
3. tipe multispan.
Masing – masing tipe dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tipe Tunnel
Tipe ini dari depan tampak seperti lorong setengah lingkaran. Kelebihannya adalah memiliki struktur sangat kuat. Atapnya yang berbentuk melengkung kebawah merupakan bentuk yang sangat ideal dalam menghadapi terpaan angin. Sementara struktur busur dengan kedua kaki terpendam ketanah memegang bangunan lebih kuat. Kelemahan dari tipe ini adalah minimnya system ventilasi. Jika digunakan pada daerah tropis dibutuhkan alat tambahan berupa exhaust fan atau cooling system untuk mengalirkan dan menurunkan suhu udara di dalam green house.
2. Tipe Piggy back
Green house tipe ini banyak digunakan di daerah tropis, dapat dikatakan tipe ini adalah tropical green house. Keunggulan tipe ini pada ventilasi udara yang sangat baik. Banyak memiliki struktur bukaan , sehingga memberikan lingkungan mikroklimat yang kondusif bagi pertrumbuhan tanaman. Selain memiliki keunggulan, banyaknya struktur bukaan j merupakan kelemahan dari tipe ini. Pada daerah dengan tiupan angin yang kuat green house tipe piggy back kurang disarankan. Karena dengan banyaknya struktur terbuka menyebabkan struktur rentan terhadap terpaan angin. Selain itu dari segi biaya dengan penggunaan material atap sama, greeen house type ini relatif lebih mahal dibanding type lain karena penggunaan material struktur lebih banyak.
3. Tipe Campuran ( Single span dan Multispan )
Desain tipe ini boleh dikatakan adalah campuran antara tipe tunnel dengan tipe piggy back. Dari desainnya terlihat tampak, bahwa tipe ini seakan – akan paduan (hybrid) antara tipe tunnel dengan tipe piggy back. Karena itu, maka tipe green house ini memeliki kelebihan dari tipe tunnel dan tipe piggy back, yaitu strukturnya kuat tetapi tetap memiliki ventilasi yang maksimal.
Kelebihan lain dari tipe ini adalah beberapa unit green house (Single Span) dapat disatukan menjadi satu blok green house besar (Multispan) dimana hal ini sulit dilakukan pada green house tipe tunnel. Dibandingkan tipe piggy back, selain struktur lebih kuat biaya pembuatan tipe campuran ini lebih hemat. Sehingga pada bidang kegiatan yang membutuhkan green house luas, maka type multispan adalah type yang paling sesuai.
g. Perbandingan greenhouse di Cikabayan dan berdasarkan literature
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ditas bahwa jenis bangunan greenhouse yang ada di Ckebun Cikabayan, yaitu single pan dan single pan connecter. Untuk daerah tropis, jenis single pan sangat dianjurkan karena panas di dalam greenhouse tersebar merata. Disisi lain, ada bangunan greenhouse di Kebun Percobaan Cikabayan tersusun linear. Hal ini sebenarnya tidak baik karena sirkulasi udara tidak optimal. Seharusnya greenhouse tersusun zig-zag agar angin dapat bersirkulasi dengan baik. Suhu di dalam greenhouse lebih tinggi dibandingkan dengan suhu lingkngan. Hal ini disebabkan karena perubahan radiasi surya yang asuk (gelombang pendek) yang memanaskan permukaan dalam greenhouse dan selanjutnya permukaan dalam greenhouse memancarkan kembali dalam gelombang panjang.
Desain green house daerah tropis ditandai dengan banyaknya bukaan ventilasi. Karena problem utama dari green house di wilayah tropis adalah suhu udara yang terlalu tinggi akibat radiasi sinar infra merah. Sebaliknya pada daerah sub tropis maupun daerah empat musim desain green house lebih tertutup. Bukaan yang minimal ini dibuituhkan karena pada saat musim dingin udara hangat akibar radiasi infra merah dipertahankan tidak keluar. Jadi desain sebuah green house sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Bagaimana sebuah green house dapat memberikan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman terletak pada desainnya. Beberapa keunggulan dari penggunaan green house ini antara lain :
1. Tanaman dapat berproduksi secara kontinyu dan berkesinambungan sepanjang tahun. Hal ini disebabkan pada green house kita dapat mengatur suhu, kelembaban, tekanan udara maupun pH sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan crop. Hal ini berkaitan dengan subsistem yang berkelanjutan dalam agribisnis yaitu pengolahan/agroindustri maupun pemasaran dimana dengan produksi yang kontinyu maka pasokan ke pasar maupun industri selanjutnya pun bisa terpenuhi juga.
2. Penggunaan air, pupuk maupu pestisida lebih efisien, baik dalam dosis penggunaan, waktu maupun tempat. Karena kita menggunakan polybag yang tentu sangat efektif dalam penggunaan pupuk, air dan pestisida.
3. Resiko tanaman terserang penyakit menjadi lebih kecil karena lingkungan dalam green house sendiri secara langsung maupun tidak telah terlindung dari lingkungan luar. Meskipun investasi/biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan green house memang cukup besar, tetapi untuk jangka panjang maka green house sangat menguntungkan sebab kita mampu memproduksi tanaman import didalam negeri atau kita mampu memproduksi tanaman sayuran, buah, bunga dan hias diluar musim sehingga kita mampu menenuhi kebutuhan sayuran dan buah-buahan segar kepada supermarket secara rutin dan kontinyu. Implikasinya dalam jangka panjang kita akan mendapatkan keuntungan berlipat ganda.
3. Kesimpulan dan saran.
Pada kunjungan praktikum ke greenhouse yang ada di Cikabayan kali ini dapat memberikan pengetahuan yang amat berarti bagi kami. Kami dapat mengetahui struktur bangunan greenhouse yang terintegrasi dengan baik serta bagaimana hubungannya dengan suhu dan kelembaban, semuanya kami pelajari disini. Namun, pada beberapa greenhouse yang ada dikebun ini, kerapihan dan kebersihan greenhouse masih terlihat kotor, harapan untuk kedepan, greenhouse yang ada dikebun Cikabayan ini dapat dibersihkan agar dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi yang lain.
Daftar Pustaka
Esmay, M.L. and J.E. Dixon. 1986. Environment Control for Agricultural Buildings. AVI Publishing Co., Inc. Westport, Connecticut.
Hanan, J.J., W.D. Holley, and K.L. Goldsberry. 1978. Greenhouse Management. Springer-Verlag. Berlin, Heidelberg, New York.
Kader, A.A. 1992. Postharvest Technology of Horticultural Crops. Publication 3311. University of California. Amerika Serikat.
Rokhani, H. 2009. Pengendalian Lingkungan Dalam Bangunan Pertanian. Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor.
USDA Agric. 1976. Handbook No 66. Commercial Storage of Fruits, Vegetables, and Florist and Nursery Stocks. USDA, Amerika Serikat.

Abstract

The Utilization of Winged Bean (Psophocarpus tetragonolobus DC.)

As One of Alternative Foodstuff to Replace the Dependency of Soybean in Indonesia

Achmad Dimyati, Department of Agronomy and Horticulture,

Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University

Winged Bean (Psophocarpus tetragonolobus DC.) is one of Leguminales. Winged bean is an indigenous tropical plant which has an abundance number in agricultural country like Indonesia, but this plant has not been widely recognized by society. Winged bean is a plant which has high protein content similar to soybeans, which has 43% of protein in its dry matter. Winged bean plant’s parts can be fully utilized. Fruit (especially seeds) is a source of protein and contains vitamin A, vitamin B, vitamin C, and carbohydrates. The protein of winged bean contains high amount of amino acid lysine, reaching 413-600 mg per 100 g of N, whereas in soybean is only 399 mg per 100 g N. Lysine content in it can be utilized to cover the shortage of lysine on staple food such as rice, maize, and tubers. Winged bean seed oil is rich in tocopherol, which is about 125.9 mg, which acts as an antioxidant. Winged bean contains 32.80 g of protein, 17 g of fat, and 36.50 g of carbohydrate per 100 g of dry matter. Potential of winged bean will be greater if being developed further. It can be an alternative commodity to replace soybean due to its high price and low productivity. Each hectare of land can produce 35 tones of winged bean, while only 2-3 tons of soybeans. This can be used as a discourse to reduce the proliferation of soybean imports for the countries of Southeast Asia especially Indonesia by using local products.

Keyword(s): Winged Bean, Alternative, Soy Bean, Foodstuff